Rabu, 29 Juli 2009

Periksa Dokter Kandungan 2

Setelah menerima hasil HSG jam 22.00 WIB di hari jumat 24 Juli 2009, kami putuskan untuk ketemu dr. Muchlis besok paginya Sabtu 25 Juli 2009 jam 9.00 WIB. Kami persiapkan hasil pemeriksaan dari prodia dan HSG.

Jam 08.00 kita on the way ke RSIA Buah Hati, Alhamdulillah dapat no urut 10.
Jam 10.15 kita dipanggil masuk, setelah say hello saya berikan hasil pemeriksaan. Yang pertama dilihat hasil HSG....
Berikut hasilnya:



Dr. Muchlis tersenyum bahagia ternyata hasil HSG aku bagus jadi tidak ada masalah di kedua saluran tubaku. Lalu beliau membaca pemeriksaan LH, FSH dan Prolactin.



Menurut dokter saya ada masalah di LH dan FSH. Nilai LH saya sangat tinggi 12,47 dan FSH sangat kecil 6,60. Normalnya Nilai FSH harus dua kali lipat nilai LH..Jadi kalau nilai FSH 12 maka nilai LH 6, tapi ini justru terbalik.

Penyebabnya karena kandungan gula darah di rahim saya tinggi dan bersifat lokal, karena berdasarkan hasil lab gula darah saya normal, hanya di rahim tinggi jadi bersifat lokal. Saya memang ada keturunan diabetes.

Akhirnya dokter minta saya untuk terapi minum obat penurun gula darah selama 3 bulan. Dan olahraga, makan menu sehat. Lalu setelah itu cek FSH dan LH lagi.

Just for information;
~~~ Obat penurun gula darah untuk 1 bulan (30 butir) Rp. 30.000,-
~~~ Jasa dokter Rp. 70.000,-
~~~ Jenis tindakan Rp. 15.000,-

TOTAL Rp. 115.000,-

Hmmm..harus mulai olahraga lagi nihh..biar cepat normal..

Selasa, 28 Juli 2009

Pemeriksaan HSG di RS Syarif Hidayatullah Jakarta


Hmm persiapan jelang pemeriksaan HSG tanggal 24 Juli 2009 membuatku tegang. Setelah sholat maghrib tidak lupa aku memanjatkan doa ke hadapan Illahi Robbi semoga pemeriksaan HSG berjalan lancar tidak ada yang mengkhawatirkan, diberikan kekuatan dan kemudahan. Setelah memanjatkan doa hati ini masih resah gelisah, akhirnya aku ambil Al-Qur'an ku baca beberapa ayat suci Al-Quran hingga tanpa terasa airmata mengalir.

Sesaat sebelum berangkat ke RS aku cek lagi yang wajib dibawa... Surat pengantar, pembalut, dan celana dalam semua sudah ada di dalam tas. Jam 18.35 WIB aku berangkat ke rumah sakit. Oia pemeriksaan HSG dimajukan yang awalnya jam 20.00 jadi jam 19.30 WIB karena dokternya ada acara. Karena pemeriksaan malam hari jadi aku janjian dengan Mas Yuli ketemu di rumah sakit saja. Sepanjang perjalanan tidak lepas hati dan lisan ini membaca Al-Fatihah.


Jam 18.50 WIB tiba di RS, aku langsung ke bagian radiologi. Setelah memberikan surat pengantar dari dr. A. Muchlis Lubis, SPOG aku diminta oleh petugas untuk membayar dulu di Kasir. Alhamdulillah karena aku kerja di UIN Syrif Hidayatullah jadi dapat diskon 20%. Biaya HSG Rp. 330.000,- diskon 20% jadi aku hanya membayar Rp. 264.000,-.

Sambil aku menunggu dipanggil dan menanti kedatangan suami, aku maen games di handphone. Lima menit kemudian sumaiku datang...Kami mengobrol tentang pekerjaan mas yuli di kantor dan perjalanannya dari kantor ke rumah sakit. Ternyata mas yuli keluar dari kantor di lantai 18 ga naik lift. Karena kalau naik lift antri harus tunggu minimal 15 menit khawatir ketinggalan kereta. Akhirnya turun melalui tangga darurat. Aihhh pantas saja wajahnya terlihat sangat lelah.

Jarum jam tangan terus berputar, detik demi detik, menit ke menit membuat hati ini gelisah. Petugas menyampaikan kepada kami pemeriksaan mundur karena dokternya telat . Untuk menenangkan jiwaku, mas yuli memijat tangan dan kakiku..biar rileks ujarnya..

Jam 20.00 WIB tepat kami diminta masuk ke ruangan, oleh petugas saya diminta memakai baju khusus. Melihat peralatan yang ada takut juga euyy. Setelah itu aku diminta tidur dimeja pemeriksaan untuk difoto awal, petugas menyebutnya foto kosong dulu maksudnya untuk melihat kondisi rahimku sebelum HSG..lalu klik selesai..Alhamdulillah menurut petugas hasilnya bagus dan bersih. Setelah itu petugas menyampaikan bahwa dokternya laki-laki...uuupss...duhh malu nihh. Tapi santai aja dehh..

Jam 20.15 dr. Ayat Rahayu, Sp.Rad.,M.Kes masuk ke ruangan. Dokter radiologisnya sangat ramah sekali, humoris dan komunikatif. Beliau membuat saya menjadi rileks. Beliau mencek alat-alat yang akan digunakan. Lalu menjelaskan kepada kami alat-alat yang akan digunakan sebagai berikut:
1. Cateter yang akan dimasukkan sampai mulut rahim
2. Cocor Bebek...(aku bilang ke dokter itu dongkrak ya dok..hehe serem banget alatnya)
3. Suntikan untuk memasukkan cairan kontras
4. Cairan kontras
5. Betadine

Lalu perawat meminta saya yang masih terbaring dimeja pemeriksaan untuk pelan-pelan maju sampai pantat di ujung meja dan kaki saya naik diatas meja. UUps dengan posisi seperti itu risih banget.

Sebelum proses, dokter Ayat menyampaikan bagaimana pemeriksaan ini berlangsung agar saya punya gambaran. Dokter berpesan ke saya:

1. Jangan ngeden ya, kalo sakit tarik napas saja biar balonnya ga lepas. Jadi di ujung cateter ada balon yang akan ditiup kalo cateter sudah di mulut rahim.

2. Pada saat obat kontras dimasukkan rasanya seperti sakit pada saat haid cuma lebih sakit dikit...seperti kalau kontraksi waktu melahirkan..."lohh gimana tau rasanya kontraksi melahirkan aja belum dok...(protes nnih yeee)".


Jam 20.20 WIB proses HSG berlangsung.

Pertama, dokter memberikan cairan betadine di sekitar miss V..untuk mensterilkan dari bakteri dan kuman.

Kedua, dokter memasukkan cocor bebek..ampyun deh ga nyaman dan risih banget. Agak sedikit perih

Ketiga, dokter memasukkan cateter ke mulut rahim. Dokter agak kesulitan memasukkan cateter kerena ternyata mulut rahim saya pendek. Terpaksa pakai alat tambahan untuk memasukkan cateter lumayan lama sekitar 10 menit.

Keempat, setelah cateter masuk, saya diminta untuk pelan-pelan mundur menggunakan dorongan kaki sampai posisi saya bisa tidur lurus dan posisi rahim saya berada di bawah lampu.

Kelima, dokter memasukkan cairan kontras, 1 menit pertama mulai terasa mules, lalu dokter memasukkan cairan kontras sebanyak 5ml. Menit ke 3 mules yang amat sangat sakit terjadi. Ga tahan banget pengen nangis dan teriak, dokter menyampaikan sakit yang ibu rasakan sebenarnya adalah berita baik. Berarti di saluran tuba ibu tidak ada sumbatan.

Keenam, mulailah petugas mefoto kondisi rahimku dari posisi terlentang, miring dan terlentang lagi.

Sambil menahan sakit di bagian perut, dokter terus membesarkan hatiku bahwa hasilnya bagus, normal dan paten.

Jam 21.15 WIB HSG selesai, tapi kok masih sakit diperut. Rasanya mo pingsan, kram di kaki. Akhirnya dokter memasukkan obat pengurang sakit melalui anus, katanya lima menit lagi sakitnya hilang. Waduhhh kenapa lama dok..saya ga kuat dok..

Mas Yuli terus berusaha menghiburku, aku coba menahan rasa sakit dan bangun dari meja pemeriksaan. Dari miss V..keluar cairan kontras dan betadine.

Dokter meminta saya untuk buang air kecil dulu, nanti obat kontrasnya keluar jadi mengurangi rasa sakit dan setelah buang air kecil di foto lagi.

Dengan tertatih-tatih saya menuju toilet karena rasanya mules banget seperti pengen BAB.

Jam 22.00 WIB hasil HSG jadi, dan dokter minta saya untuk menemui dokter kandungan lagi.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga.

Senin, 27 Juli 2009

Sekilas tentang HSG...

Pemeriksaan Hysterosalpingografi (HSG) adalah pemeriksaan X-ray dari tuba fallopii dan uterus dengan menggunakan kontras yang diinjeksikan melalui cervik uteri. Pada kasus infertilitas pemeriksaan ini bertujuan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya sumbatan pada salah satu atau kedua tuba fallopii yang dapat menghambat penyatuan sperma dan sel telur. Disamping itu, HSG juga dapat memberikan gambaran dari cavum uteri dan mendeteksi adanya abnormalitas uterus yang juga dapat menyebabkan infertilitas atau keguguran yang berulang.... Kadang pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosa penyebab nyeri pelvis yang berasal dari dalam uterus atau memberikan informasi keberhasilan operasi tuba beberapa minggu atau bulan pasca operasi (Abington Reproductive Medicine, 2002).

Biasanya, HSG dilakukan 2 – 5 hari setelah menstruasi berakhir dan sebelum ovulasi untuk memastikan bahwa pasien tidak dalam keadaan hamil saat prosedur dilakukan.
Suatu penelitian terbatas menyatakan bahwa fertilitas meningkat setelah HSG dilakukan dengan kontras minyak. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa setelah pemberian, adhesi berkurang, fungsi cavum uteri meningkat, mucus menghilang dan kemampuan otot polos meningkat. Hal ini menyatakan bahwa HSG dapat mempunyai aplikasi terapi. Tapi, kebanyakan HSG dilakukan hanya untuk tujuan diagnostik karena efek terapeutiknya yang masih kontroversial (EcureMe.Com, 2002).


Bahan Kontras

Pada tahun-tahun yang terakhir ini dipakai juga bahan kontras lipiodol ultrafluid untuk pemeriksaan HSG. Bahan kontras ini juga dipakai untuk limfografi, sialografi, fistulografi dan untuk saluran-saluran yang halus misalnya saluran air mata (Gani Ilyas & Sudarmo Saleh Purwohudoyo, 2000).

Kekurangan lipiodol ialah bahwa resorpsi kembali berlangsung lama sekali jika kontras ini masuk ke dalam rongga peritoneum. Sekarang oleh ahli radiologi di Indonesia lebih banyak di pakai bahan kontras cair dalam air. Penggunaan urografin 60 % (meglumin diatrizoate 60 % atau sodium diatrizoate 10 %). Bahan kontras ini sifatnya encer, memberikan opasitas yang memuaskan dan mudah masuk kedalam tuba dan menimbulkan pelimpahan kontras kedalam rongga peritoneum dengan segera (Gani Ilyas & Sudarmo Saleh Purwohudoyo, 2000).

Indikasi HSG

Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam bidang ginekologi, yaitu :

1. Sterilitas primer maupun sekunder, untuk melihat potensi tuba.

2. Untuk menentukan apakah IUD (Intra Uterine Device) masih ada dalam cavum uteri.

3. Pada perdarahan pervaginam sedikit, misalnya yang disebabkan mioma uteri, polip endometrium, adenomatorus.

4. Abortus habitualis dalam trimester II, dengan HSG dapat diketahui lebar dan konfigurasi uteri internum.

5. Kelainan bawaan uterus atau adhesi bila kanalis servisis dan cavum uteri yang dapat menyebabkan abortus.

6. Tumor maligna cavum uteri.

Kontra Indikasi HSG

1. Proses inflamasi yang akut pada abdomen.

2. Hamil muda, karena bahaya terjadinya abortus.

3. Perdarahan pervaginam yang berat.

4. Setelah curettage atau dilatasi kanalis servisis.

5. Penyakit ginjal dan jantung yang lanjut

Komplikasi HSG

Umumnya komplikasi HSG hanya ringan saja. Keluhan utama ialah rasa nyeri pada waktu pemeriksaan dilakukan. Rasa nyeri ini akan hilang sendiri dalam beberapa jam. Kadang-kadang timbul keadaan pra-renjatan (pre-shock) karena pasien sensitiv terhadap kontras.

Prosedur Pelaksanaan

Sebelum pemeriksaan dilaksanaan, tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat :

ª Alergi terhadap bahan X-ray, obat – obatan atau makanan.

ª Asma

ª Sedang dalam terapi

ª Kelainan perdarahan

Jika pasien mempunyai infeksi pelvis, sebaiknya diberikan antibiotik sebelum tes dilakukan (EcureMe.Com, 2002).

Prosedur :

ª Pasien diminta membuka pakaian dan berbaring pada meja pemeriksaan

ª Kemudian pemeriksa, dapat ahli radiology atau ginekolog akan memasukkan speculum kedalam vagina, menempatkan sebuah tabung kedalam servik, lalu kontras di injeksikan kedalam uterus

ª Kontras akan mengisi uterus dan tuba fallopii dan akhirnya akan tumpah memenuhi cavum pelvis disekeliling uterus dan tuba

ª Beberapa foto akan diambil selama pemeriksaan berlangsung

ª Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan fluoroskopi.

Efek Samping

Hal-hal yang mungkin timbul setelah pemeriksaan Hysterosalpingografi antara lain (Abington Reproductive Medicine.Com, 2002) :

1. Bercak darah pervaginal selama beberapa hari
2. Nyeri atau rasa kram yang moderat mungkin dapat timbul beberapa jam setelah beberapa jam post pemeriksaan
3. Demam atau nyeri yang persisten dapat merupakan indikasi berkembangnya infeksi. Gejala-gejala ini sebaiknya dilaporkan kepada dokter jika menetap lebih dari beberapa jam.
4. Pemakain semprot, sanggama, atau tampon vagina sebaiknya ditunda hingga 48 jam setelah prosedur.

Dikutip dari http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/01/hysterosalpingografi/


Jumat, 24 Juli 2009

Siap-siap Periksa HSG...

Bulan ini siklus haidku sangat lama dari tanggal 12 -23 Juli 2009. Jadi jadwal HSG ku mundur dari perkiraan. Histerosalphingography atau histerosalphingogram (HSG) adalah prosedur pemeriksaan radiologi (menggunakan sinar x-ray) untuk mengevaluasi kondisi rahim dan saluran tuba. Melalui kombinasi antara teknologi sinar-x dan cairan kontras yang dimasukkan ke dalam saluran reproduksi wanita,.... HSG merupakan metode yang paling baik untuk menganalisis kondisi anatomi dari organ tersebut.Alhamdulillah setelah konfirmasi dengan radiologis RS Syarif Hidayatullah Jakarta djadwalkan malam ini Jumat, 24 Juli 2009 jam 8 malam.

Hmmm..deg-degan juga..segala macam pikiran berkecamuk di batin. Jangan..jangan..ntar kl kenapa..kenapa gmn... wuahhhhhhhh...

Sebelum pemeriksaan aku tanya sama perawatnya bagaimana proses HSG ini biar siap mental lahir batin dehhh hehe. Begini nih caranya kata si perawat di ujung telpon;

1. Ibu tidur, terus miss V akan dibuka..."haa pake apa bukanya suster..dongkrak ya"
2. Lalu dari miss V akan dimasukkan cateter sampai mulut rahim (alamak...not again..miss V ku..ohh)
3. Dan dokter radiologis akan memasukkan obat kontras. HSG dilakukan dengan menyemprotkan cairan yang mengandung zat kontras ke dalam rongga rahim melalui vagina. Kemudian dilakukan foto rontgen hingga akan terlihat apakah zat kontras tersebut masuk ke dalam saluran telur atau tidak. Bila masuk dan efeknya mules, berarti bebas dari perlekatan atau penyumbatan yang dalam istilah medis disebut paten. Sebaliknya bila zat kontras tidak dapat memasuki saluran telur dan ga sakit, berarti ada penyumbatan yang lebih dikenal dengan istilah saluran telur nonpaten.
4. Biaya HSGnya Rp. 350.000

Masih diujung telpon, Lalu kutanyakan lagi, persiapan apa yang harus kulakukan untuk pemeriksaan HSG ini, dengan ramahnya suster Yani memberitahukan:
1. Ibu..1 hari sebelum pemeriksaan tidak boleh berhubungan dengan suami dulu ya..(ok siap dehh..)
2. Bawa pembalut..."what..emang sampe berdarah-darah ya suster pemeriksaannya sahutku di ujung telpon..."..engga bu dewi..kan proses HSG memasukkan cairan kontras, nanti cairan ini biasanya akan keluar setelah pemeriksaan, daripada celana ibu basah..." ohhh gitu sahutku..ya ya..
3. Dan wajib didampingi oleh suami ibu..'ok suami saya, suami SIAGA"

Mas Yuli minta hari ini aku harus istirahat di rumah, biar pemeriksaan tar malam kondisi fisiku bagus..Ok boss

Bismillahirohmanirrohim..Ya Allah berikan kekuatan, kemudahan dan kelancaran..Amin


Selasa, 21 Juli 2009

Periksa Ke Prodia...



Periksa ke prodia akhirnya dimajuin hari Selasa, 14 Juli 2009. Karena hr Rabu harus ke kampus ada jadwal tambahan kuliah. Untuk pemeriksaan ini kata dokter memang bisa haid hari ke 3 atau ke 4....


Akhirnya malam jam 9 mulai puasa..stelah nyiapin sarapan pagi untuk suami tersayang , jam 7 pagi on the way ke prodia bintaro..
Waktu mau ambil darah tegang banget... takut jarum suntik sebenarnya hhehe..
Jadi petugas prodia ngajak becanda dulu dehh biar rileks, makaci ya mba..jadi sukses deh ambil darahnya...wuihhhh banyak juga ya darah yang diambil 8 ml..

Jam 7 malam hasilnya baru bisa diambil...




Minggu, 12 Juli 2009

Alhamdulillah Akhirnya Datang Juga EM-nya...

Alhamdulillah..akhirnya tamu yang ditunggu tiba juga..hehe..mestinya bagi seorang wanita hal yang wajar dan alamiah tiap bulan kedatangan tamu ini.. Tapi untukku harap-harap cemas, karena selalu telat datangnya. Sejak pertama kali datang bulan hmmm..kira-kira SMP kelas 2 (huheheee telat ga sihh kelas 2 SMP baru dapat..) datang bulanku selalu tidak teratur.... sampai usia da bangkotan bgini masih aja telat...

Kenapa untuk saat ini ku sangat menanti kehadirannya..karenaku bisa periksa lab ttg kondisi hormon dan rahimku..ohh god i hope nothing happen..amin

Hari pertama datang bulan hari minggu, 12 Juli 2009...berarti hari keempat rabu, 15 Juli 2009 aku harus ke prodia cek LH, FSH dan Prolactin. Sebelum periksa aku harus puasa min 12 jam, berarti mulai jam 9 malam aku sudah mulai puasa, karena sebaiknya ambil darah antara jam 8 - 10 pagi. Lalu hari ke sembilan siap-siap periksa radiologi HSG..beberapa hari sebelumnya harus confirm ma dokternya dulu nhhh...mang napa sihh dok..pake confirm segla...jadi penasaran dehh.

Ok dehh the story just begin..lg berjuang untuk punya anak nihhh

Ya Allah..semoga hamba salah seorang wanita yang bisa mengandung dan melahirkan dengan sepengatahuan-MU

Ya Allah..semoga hamba salah seorang Ibu yang mendapat amanah sesuai kehendak-MU

Ya Allah..semoga kami menjadi hamba-Mu yang selalu berikhtiar dan tawakal

Ya Allah..semoga Engkau berikan kepada kami kekuatan dan kemudahan untuk menjalani proses kehidupan ini..

Amin...amin..Ya Rabbal Alamin...

Sabtu, 11 Juli 2009

Periksa Dokter Kandungan

Hmmm..sudah cukup lama saya dan suami ga ke dokter kandungan lagi. Berdasarkan catatan suami terakhir ke dokter kandungan September 2007 dengan dr. Fitriani. Bukannya kami berputus asa karena sudah tiga tahun belum juga diberi keturunan, abis setiap kali periksa selalu USG Vaginal (ampyunnnn dehhh...sakit..risih..dan malunya itu lohhhh..diobok2 teyus hehheee...)dan diberi obat hormon...guess what apa yang terjadi ...berat ku naik 7 kg..jadilah baju yang tadinya size M jadi XL..luar dalam booo...luar biasa gendutt...pipi jadi chubby...tapi seneng juga karena.... baju ku jadi baru semua, celana, n pakaian dalam...wkkwkkk...

Hari senin tanggal 9 Juli 2009 jam 18.15 kami putuskan untuk kembali periksa ke dokter kandungan. Rasa penasaran masih menggelayuti pikiran kami..ada apa dan kenapa kami belum juga punya keturunan...Berdasarkan referensi tetangga, kami coba dokter kandungan baru di RSIA Buah Hati dengan Dr. Muchlis Lubis, SPOG...sebenarnya agak malas kalo harus ke dokter baru..pasti nanti harus periksa ini itu yang sebelumnya sudah kami lakukan dengan Dr. Fitriani.

Alhamdulillah.. Dr. Muchlis sangat baik dan komunikatif dengan kami..beliau tanya tentang histori kami dengan dokter sebelumnya..dan saya berikan berkas medis dan hasil lab yang pernah kami lakukan..

Beliau sangat terkejut pada waktu saya ceritakan pemberian obat hormon dari dokter sebelumnya tanpa ada pemeriksaan lab..karena menurut Dr. Muchlis seharusnya pemberian obat hormon harus berdasar kondisi kesehatan kita..kita kekurangan hormon progesteron atau hormon lainnya..alamakkkkk...

Akhirnya saya diminta oleh dokter untuk periksa lab HSG, LH, FSH dan Prolactin dulu.

HSG merupakan pemeriksaan rahim dengan memasukkan alat melalui vagina...aihhhh please not again...HSG harus dilakukan pada hari haid yang ke 9 atau 10 atau 11. Wahh berarti bisa pemeriksaan HSG baru dilakukan setelah aku datang bulan dehh.

Pemeriksaan luteinizing hormone (LH) merupakan pengukuran kadar LH, yaitu suatu hormon yang berperan dalam proses reproduksi. LH disebut juga gonadotropin, dihasilkan oleh sel-sel gonad yang berada pada kelenjar pituitari di dasar otak dan pengeluaran hormon ini dirangsang oleh gonadotropin releasing hormone (GnRH). LH pada wanita berfungsi untuk membantu pelepasan sel telur dari folikel, sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang testis dalam mensintesis hormon steroid dan merangsang produksi testosteron pada sel Leydig.

Pemeriksaan folicle stimulating hormone (FSH) merupakan pengukuran kadar FSH, yaitu suatu hormon yang berperab dalam reproduksi. FSH disebut juga gonadotropin, dihasilkan oleh sel-sel gonad yang berada pada kelenjar pituitari di dasar otak dan pengeluaran hormon ini dirangsang oleh gonadotropin releasing hormone (GnRH). FSH pada wanita berfungsi untuk merangsang pematangan folikel, sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang aktivitas di tubulus seminiferus seperti spermatogenesis, merangsang sekresi estrogen pada sel sertoli dan memperkuat efek luteinizing hormone (LH) dalam merangsang sel Leydig.

Pemeriksaan prolaktin merupakan pengukuran kadar hormon prolaktin. Kadar prolaktin yang tinggi pada wanita dapat menyebabkan ovarium bereaksi melawan stimulasi gonadotropin, sedangkan pada pria dapat mempengaruhi sekresi hormon seks yang berakibat terganggunya spermatogenesis atau impotensi.

Hmmm..pemeriksaan lab ini harus dilakukan pada masa haid dan untuk HSG setelah masa haid...nunggu tamu bulanan aja kok lama bener nihh ga datang2..soalnya penasaran bangett pengen segera tau kondisi yang sebenarnya...

Ya Allah Ya Robbi berikanlah kepada kami kekuatan untuk menjalaninya
Ya Allah...amin...